KEPADA Na
Anwar.s
Gerimis datang tak memberi kabar sebelumnya, perihal derasnya akan melanda tanah kering kegersangan Aku tidak pernah menduga, bahwa ragaku akan kuyup karenanya, yang ku tau tiba-tiba saja ragaku menggigil karena kebasahan.
Aku mencoba berteduh di bawah dedaunan, berharap air hujan tak lagi menyentuhku, namun Dedaunan di permainkan angin, sehingga aku kembali di dekap derasnya hujan Dan entah mengapa tiba-tiba aku melihatmu melambaikan tangan dari kejauhan, meski samar wajahmu aku tatap, sebab derasnya air hujan yang mengucur Aku pun tersenyum dan berteriak, hai aku di sini menunggumu sayang.
Langkahmu kian mendekat, aku pun kian semangat Tidak lagi aku hiraukan dekapan derasnya hujan, sebab engkaulah kehangatan Dekat, dekat, dan kau pun kian dekat, perlahan ragamu mulai memburam, hilang tanpa bekas Dan aku pun terperanjat, menyadari bahwa engkau adalah ilusi Dan aku menunggumu yang tak mungkin mendatangiku.
Sadar, sadar, dan aku pun tersadar
SukoharjoUnderGround 13-112021
KITA PERNAH SEBATAS
Anwar.s
Karya;Anwar.s
Entah mengapa Jemariku ingin melantunkan huruf-huruf yang mengapung di benakku Perihal rasamu yang begitu tabu untukku Aku tau, tidak seharusnya aku mencari tau Perihal rasamu. Sebab dahulu, bukan aku yang pertama mendatangimu Namun engkaulah yang memulai sebuah kisah Kemudian aku mencoba menyetarakan rasa Hingga tumbuhlah tunas harapan di dua hati. Seiring bergantinya waktu Terkuaklah segala misteri antara aku dan kamu, Na Aku mengerti, kenapa engkau merubah sikap Atau mungkin engkau kembali mengharapkan Seseorang yang pernah pergi dari kehidupanmu Hanya karena tahtanya lebih unggul dariku. Namun engkau tak pernah mengerti Na Bagaimana rasanya air yang beraduk dengan lumpur Hilang kejernihannya, menjelma keruh Ia berusaha sendirian, sekuat tenaga Untuk mengendapkan lumpur, yang membuatnya menjadi keruh. Demikian pula aku, Na Ketika rasaku menjadi keruh Aku selalu mengharapkan kehadiranmu Mengendapkan lumpur yang mengeruhkan rasaku Namun, engkau tak pernah datang Na. Jangan salahkan aku, jika aku menjadi bisu Jika engkau tak mengerti apa sebabnya Namun ketauilah Na Jika engkau ingin menutup kisah yang telah engkau mulai Aku tak pernah memaksamu untuk bertahan di titik itu Pergilah, jika engkau ingin mendulang kembali masa silammu Sebab, engkau tau pasti hitam dan putihnya masa lalumu. Anggaplah aku hanya satu persinggahan, dan bukan tujuan Dan ingatlah satu kata dariku, Na Bahwa penyesalan, selalu berada di setiap akhir cerita.
Sukoharjo_ UnderGroundUnderGround
7-10-2021