Translate

Tampilkan postingan dengan label kumpulan puisi romantis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kumpulan puisi romantis. Tampilkan semua postingan

3 Puisi cinta sedih pendek




UNTUK HATI YANG KECEWA

Anwar.S 

Sudahlah
Tak perlu lagi engkau menitikkan air mata
Tak berguna jua engkau menderaskannya Ketika dia yang engkau cintai memilih pergi Meski air matamu menjelma darah, ia pun tak akan kembali.

Memang pahit rasanya, menelan buah perpisahan
Namun apalah gunanya, engkau makin tenggelam kedasar kedukaan
Jika engkau rela mati untuknya, betapa bodohnya rasa cintamu
Kau sedia korbankan jiwa raga, sedangkan dia memilih berbahagia dengan yang lain.

Berenanglah ketepian, tak berguna engkau tenggelam
Percayalah, di suatu tempat pasti ada, seseorang yang selalu mencarimu
Seseorang yang selalu menanti kehadiranmu Seseorang yang selalu ingin membersamaimu.

Tak pantas engkau mati, untuk seseorang yang memilih pergi Engkau harus merubah rasamu, melepaskan masa lalu demi masa depanmu.

Sukoharjo_UnderGround 


  BUNGGA MALANG

Anwar.S

Pada bilangan-bilangan ganjil, raga ini kerap menggigil
Membayang seraut wajah yang begitu samar
Tertimbun cahaya yang hangat bingar
Hingga aku hampir terkapar.

Terkadang, aku ingin tertawa lebar
Namun seolah pita suaraku telah pudar
Terendam busa-busa keabstrakan
Ah, entahlah, kau bagaikan kepulan asap
Sedangkan aku tak pernah tau, di mana letak kayu yang terbakar.

Masih di tiap-tiap bilangan ganjil
Rasaku masih kerap menggigil
Merasa kegamangan, jalan kau dan aku masihlah selempang.

Mungkin rasaku adalah bunga Malang
Yang harus tercabik dan berlubang
Di gerogoti ulat sebelum bermekaran
Gugur merebah di pangkuan bumi
Merelakan diri mati, terpendam di dasar hati.

Sukoharjo_UnderGround


   SEMUSIM GUGUR

Anwar.S


Pada selembar kanvas, pernah aku tuliskan kisah cadas
Antara aku, hujan dan kamu
Pada permainan kata silang sengketa
Begitu banyak kias terlampias.

Antara rindu pada semusim gugur
Seutas daun yang di tendang ranting
Melayang jatuh ke pelukan bumi
Pada pasrah ia rela membusuk
Di sudut pandang yang meregang
Tiada lagi derai yang mengalir
Kering sudah di jamah keadaan.

Seuntai daun lebur pada kebusukkan
Menjelma kompos dalam rantai perjalanan
Tanpa menghiba kepada insan
Hanya berdoa dalam penantian, pasti lusa akan menyuburkan
Tanah kerontang yang di perkosa kemarau.

Sukoharjo_UnderGround


  KEMARAU DARIMU

Anwar.S


Entah apa lagi yang harus aku paparkan
Tentang kemarau yang berpandangan
Sepetak tanah yang telah lama retak
Merindukan hujan hadiahkan pelukan.

Pada binar mentari yang gemar memanggang
Meronta kansepetak tanah yang gersang
Bila mana hujan hadiahkan pelukan
Pastilah retak kembali terjatuh
Dan sepetak tanah ini pasti kembali berdendang.

Namun mentari masih saja memanggang
Sedangkan awan berarak enggan jatuhkan hujan
Dalam sabar tanah rela retak, menunggu dalam doa-doa
Bila mana tiba masanya, hujan datang akhiri keretakan.

Sukoharjo_UnderGround



Puisi cinta sedih pendek bikin pacar kamu mewek

 

Seperti senja yang singgah hanya sekejap mata, kemudian pergi

KEPADA Na

Anwar.s 

 Gerimis datang tak memberi kabar sebelumnya, perihal derasnya akan melanda tanah kering kegersangan Aku tidak pernah menduga, bahwa ragaku akan kuyup karenanya, yang ku tau tiba-tiba saja ragaku menggigil karena kebasahan. 

 Aku mencoba berteduh di bawah dedaunan, berharap air hujan tak lagi menyentuhku, namun Dedaunan di permainkan angin, sehingga aku kembali di dekap derasnya hujan Dan entah mengapa tiba-tiba aku melihatmu melambaikan tangan dari kejauhan, meski samar wajahmu aku tatap, sebab derasnya air hujan yang mengucur Aku pun tersenyum dan berteriak, hai aku di sini menunggumu sayang.

Langkahmu kian mendekat, aku pun kian semangat Tidak lagi aku hiraukan dekapan derasnya hujan, sebab engkaulah kehangatan Dekat, dekat, dan kau pun kian dekat, perlahan ragamu mulai memburam, hilang tanpa bekas Dan aku pun terperanjat, menyadari bahwa engkau adalah ilusi Dan aku menunggumu yang tak mungkin mendatangiku.

Sadar, sadar, dan aku pun tersadar

   SukoharjoUnderGround 13-112021 



 KITA PERNAH SEBATAS



Anwar.s


Karya;Anwar.s 

 Entah mengapa Jemariku ingin melantunkan huruf-huruf yang mengapung di benakku Perihal rasamu yang begitu tabu untukku Aku tau, tidak seharusnya aku mencari tau Perihal rasamu. Sebab dahulu, bukan aku yang pertama mendatangimu Namun engkaulah yang memulai sebuah kisah Kemudian aku mencoba menyetarakan rasa Hingga tumbuhlah tunas harapan di dua hati. Seiring bergantinya waktu Terkuaklah segala misteri antara aku dan kamu, Na Aku mengerti, kenapa engkau merubah sikap Atau mungkin engkau kembali mengharapkan Seseorang yang pernah pergi dari kehidupanmu Hanya karena tahtanya lebih unggul dariku. Namun engkau tak pernah mengerti Na Bagaimana rasanya air yang beraduk dengan lumpur Hilang kejernihannya, menjelma keruh Ia berusaha sendirian, sekuat tenaga Untuk mengendapkan lumpur, yang membuatnya menjadi keruh. Demikian pula aku, Na Ketika rasaku menjadi keruh Aku selalu mengharapkan kehadiranmu Mengendapkan lumpur yang mengeruhkan rasaku Namun, engkau tak pernah datang Na. Jangan salahkan aku, jika aku menjadi bisu Jika engkau tak mengerti apa sebabnya Namun ketauilah Na Jika engkau ingin menutup kisah yang telah engkau mulai Aku tak pernah memaksamu untuk bertahan di titik itu Pergilah, jika engkau ingin mendulang kembali masa silammu Sebab, engkau tau pasti hitam dan putihnya masa lalumu. Anggaplah aku hanya satu persinggahan, dan bukan tujuan Dan ingatlah satu kata dariku, Na Bahwa penyesalan, selalu berada di setiap akhir cerita. 
 Sukoharjo_ UnderGroundUnderGround 
7-10-2021

Puisi cinta sedih pendek untuk pacar

Kepergianmu aku iringi dengan linangan air mata


TENTANG KAMU

Anwar.S


Pada goncangan waktu, aku menemukanmu

Terpuruk di antara puing kegagalan

Sendu raut wajahmu, seakan mengisahkan duka yang kau simpan

Namun aku bisa menemukannya

Dari sayu warna matamu

Dari pasi raut wajahmu.


Aku memberanikan diri bertanya kepadamu

Ada apa nona?

Ku rasa engkau begitu berduka

Sekiranya aku sedikit dapat menghiburmu.


Tak ku sangka engkau menitikkan air mata

Seolah aku menguak kembali apa yang tengah engkau jalani

Sepercik sesal menjalar pada dadaku

Tak seharusnya aku bertanya.


Kemudian engkau bercerita terbata dalam Isak

Engkau berkisah tentang seorang lelaki yang engkau cintai

Namun engkau harus meninggalkan dia dengan paksa

Sebab,  ayah ibumu tak restui cinta sucimu kepada lelaki itu.


Hampir saja aku ikut meminitiskan air mata menyelami cerita yang engkau baca

Namun aku sadar, aku tak mau engkau tau kalau aku bersedih medengar kisahnmu

Ku dendangkan sebuah lagu untuk mengelabui rasaku

Engkau pun tersenyum, aku merasa lega.


Kemudian engkau melangkah pergi

Dan aku pun belum sempat bertanya

Siapa namamu nona?.


Hari berganti, engkau tak pernah lagi aku temui

Meski berkali aku kembali, ke tempat waktu aku menemukanmu

Aku bergumam, semoga engkau selalu berbahagia nona.


                                                                          Sukoharjo_UnderGeound 

Jumat  04 Desember 2020


style="text-align: left;">

GAJAH DI PELUPUK MATAKU


Anwar.S


Pada rintik yang sempat menjadi deras

Aku pernah berteduh di bawah atap jerami

Berharap ragaku tak kuyup oleh hujan.


Aku duduk seorang diri, kala menanti hadirmu

Aku hanya memikirkan kamu

Tak perduli terpa angin yang menyetubuiku

Aku hanya gembira, harap bertemu kamu

Membayang canda tawa yang telah tercipta

Suaramu selalu gema di telingaku

Bahkan gajah di pelupuk mataku pun tak tampak

Yang terlihat hanya seraut wajahmu

Aku rindu.


Waktu terus memburu, seolah peluru yang di pukul pemicu

Melesat tak kenal ragu

Dan aku tersadar, ketika ragaku telah kuyup

Di basah hujan yang lebat

Dan aku menyadari, aku menanti

Namun tak akan pernah di hadiri.


Kini aku hanya menggigil dalam deras hujan

Tak ada selimut penghangatan

Aku pulang, aku malang, aku terbuang

Bersama kesetian yang tak lekang.


                                                              Sukoharjo_UnderGround


style="text-align: left;">

ANDAI SUATU MASA KITA DI JUMPA LAGI

Anwar.S


Pada sepi yang tak pernah senyap

Aku terus mengendap-endap

Maencoba pergi dari kekadaan yang kusut ini.


Siapa duga kita di jumpa, pada masa yang tak terkira

Engkau sebegitu ayu, di pelupuk mataku tak mungkin layu

Ingin aku selalu beradu dengan kamu pujaku

Siangku gelap bagaikan malam, hatiku resah dan muram

Mananti waktu ku jumpa kamu

Tak ada lagi inginanku selain engkau disisiku

Menemani aku dalam suka duka

Bermesra riang di kaki purnama cinta.


Namun, apa dayaku, yang hanya mampu merakit mimpi

Hidup bergembira bersamamu, sepanjang nyawa

Dan ternyata, takdir berucap beda

Kita di gariskan jumpa, dan di takdirkan terberai kembali

Aku sempat menangis, ketika detik-detik perceraian cinta

Kamu memilih pergi, sebab, kau anggap aku tak mampu gembirakan hidupmu

Padahal aku tengah keras berjuang, membangun pondasi kebahagiaan

Namun engkau tak mau tau, hanya kau tau aku adalah nol.


Aku hampir terpuruk, ketika bayangmu hilang di simpang

Namun aku terperanjat, menyadari, bahwa kepergian mu bukanlah akhir perjuanganku

Perlahan namun pasti, aku mulai melupakan kamu

Yang sememang tak pernah perduli ke aku

Aku terus membangun pondasi kegembiraan

Sampai nanti menjadi istana kebahagiaan

Meski aku huni bukan bersama kamu.


Dan andai suatu masa, kita di jumpa lagi

Mungkin engkau akan tau, seberapa gigih aku berjuang dahulu

Perjuanganku yang tak kau nilai, dan tak kau harga

Dan mungkin akan muncul sebersit sesal di hatimu

Dan kamu bergumam lirih, kenapa dulu aku tinggalkan

Demi seseorang yang tak mau membersamaiku.


Kini, kita tak lagi pernah sua

Hanya doa yang bisa aku terbangkan

Semoga senantiasa kamu berbahagia bersama dia

Seorang yang kamu perjuangkan

Dengan iklhas meninggalkan aku.


                                                                  Sukoharjo_UnderGround


style="text-align: left;">

MENAGIH JANJI LAMA


Anwar Pk


Pada purnama yang telah retak

Suaranya masih terus gemeratak

Hilang segenggam janji, pada bibir telah pasi

Musnah harap, pada rintik yang berderap

Hilang bersama angin lalu.


Waktu telah lama berputar, kau tak lagi ada kabar

Terbang dan tak pulang, aku kebinggungan

Pada siapa kan kubawa rindu yang kian membara?!

Andai saja aku tau, di mana singgahmu

Aku akan menemuimu

Namun, engkau pergi tak tinggalkan pesan

Apa lagi berpamitan, ah sudahlah

Karena kamu tak mau tau, mungkin kamu pikir di permainkan rindu itu mengembirakan

Aku yang setengah nafas merinduimu

Dan kamu abaikan itu.


Kemarin engkau datang, setelah lama menghilang

Kamu kembali menagih janji lama, yang dulu pernah aku ukir

Kamu menagih kesetiaanku, yang katamu kini di mana janjiku

Ah, selama ini kamu kemana saja, kataku

Kamu dimana, di saat aku membutuhkan kamu?

Kamu bersama siapa, di kala aku merinduimu?

Kamu sedang apa, di saat aku perlu dukunganmu?

Kamu pergi sesuka hatimu, dan datang semaumu

Maaf, janji setiaku telah di ambil orang

Sebab lama kamu telah menghilang

Dan maaf, aku tak bisa bersamamu untuk kedua kalinya

Cukup sekali saja, kejelekanmu menganiaya rasaku.


                                    Sukoharjo_UnderGround

                                               11-Desember-2020



PUISI DI BERANDAKU


Anwar Pk


Di semilir angin lalu, engaku adalah puisi-puisiku

Di saat kelopak mataku terbuka, engkau pertama yang ku baca

Di kala mentari mulai redup, engkau yang selalu aku tulis

Dan ketika malam telah membutakan matanya

Engkau yang selalu membuat mataku terjaga.


Aku tak pernah mengerti

Kenapa tentangmu yang selalu ada

Di tiap pergantian detik waktu, menuju menit, dan meniti jam yang berganti

Aku tak bisa memahami.


Di semilir angin lalu, aku begitu riang dalam dendang

Ku coba merangkai bait-bait indah

Ku coba mencipta nada, dalam dawai asmara

Yang senantiasa tentang kamu seorang

Hari berganti, waktu berlalu, aku selalu rindu

Pada engkau puisi-puisiku.


Di semilir angin lalu, aku tak pernah mengira

Bahwa engkau adalah bom waktu

Ternyata aku memuliskan butir-butir mesiu

Aku mengisahkan tentang ledakan-ledakan

Yang tak pernah aku pikirkan di semilir angin lalu

Dan kini aku hancur, berceceran karena kamu telah meledak

Aku terberai, membusuk di kerumuni kumpulan lalat, di koyak cacing-cacing kelaparan.


Di semilir angin kini, aku tak bisa menulis puisi-puisi seperti di angin lalu

Sebab, buku-buku yang dulu ku sediakan telah hancur dalam ledakanmu

Dan kini aku hilang terboyong angin lalu

Yang kamu tak akan pernah tau, di mana rimbaku

Dan engkau tak perlu lagi mencari puisi di berandaku

Sebab di situ tak ada lagi kamu, sebagai puisi-puisiku

Karena ledakanmu porandakan berandaku

Yang dulu tempat favoritku menuliskan tentang kamu dan aku.


                                      Sukoharjo_UnderGround

                                Jum'at 11-Desember-2020

Puisi cinta pendek bikin nangis mewek

Menunggu kedatanganmu untuk kesekian wakti

               

PISAH

Anwar.Pk

Sebuah kisah, pastinya di awali dengan pertemuan Entah pertemuan fisik, atau pertemuan gambar Dan pada tiap pertemuan, ia selalu berjodoh dengan perpisahan Lantas, kenapa tak ada tangis ketika pertemuan terjadi? Dan kenapa penuh linangan air mata ketika perpisahan itu tiba?.

Kini aku menyadari Ketika pertemuan kau dan aku terjadi, kenapa aku tak minitikkan air mata Dan ketika perpisahan antara kamu dan aku tiba Begitu banyak ku linangkan air mata yang sia.

Lebih dari setahun kini Tak ada tegur sapa kita, apa lagi canda tawa Semua raib di kaki masa, cinta telah kau binasa Kamu tetaplah kamu yang penuh tipu daya Dan aku setia yang binasa.

Untuk kamu, terakhir aku tuliskan kata Semoga engkau berbeda, dan lekas dapat berbahagia dalam jiwa raga.

 Sukoharjo_UnderGround

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8454670122488596"
     crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
     style="display:block; text-align:center;"
     data-ad-layout="in-article"
     data-ad-format="fluid"
     data-ad-client="ca-pub-8454670122488596"
     data-ad-slot="9172933468"></ins>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
           

MENUNGGUMU


Anwar.Pk


Jika kamu mencintai seseorang Yang ia hanya mau menunggumu di puncak bukit, sedangkan engkau baru mulai mendaki Maka ia bukanlah yang terbaik untuk menerima cintamu Sebab, saat ia menantimu di atas bukit, bisa saja ia memakimu dan kamu tak bisa mendengar suaranya.

Dan mungkin ia akan terbahak, ketika melihatmu terpeleset ketika kamu mendaki Dan kamu tak dapat melihat expresi wajahnya yang gembira ketika melihat kamu terjatuh.

Dan mungkin saat kamu telah mencapai puncak bukit untuk membersamainya, mungkin ia masih memakimu, kenapa lama sekali kau sampai disini, bodoh!.

Maka percayalah Segeralah mencari pengganti Carilah seseorang yang sedia menemanimu dari bawah bukit Dan membersamaimu mendaki sampai puncak bukit Karena ia tak akan pernah meremehkanmu atau memakimu Sebab seseorang yang mau membersamaimu dari bawah, ia tau pasti bagaimana sulitnya medan yang harus kamu lalui.

Dia lah seseorang yang pantas menerima segala daya dan upayamu.

 Sukoharjo_UnderGround


             

MATA TEDUH


Teduh mata ini, rasanya tak kuasa lagi Memandang kerlip kejora kala pagi Dulu, teduh mata ini rela melinangkan air mata, agar dapat menatap benderangnya kejora Karena terpukau akan keindahannya.

Dan pada terakhir kali teduh mata ini menatap kejora Linangan air mata begitu sulit aku seka Hingga pada akhirnya kepala ini memilih selalu tertunduk, meski mata teduh ini selalu ingin memandanginya.

Terkadang muncul bisik dalam kepala Ingin membawa pergi jiwa dan raga, dari hadapan kejora Namun hati selalu berbisik, ingin bertahan dan mempertahankan Melewati hari di awali bersama kejora Meski mata teduh ini, akan selalu melinangkan air mata Sebab diri ini hanya mampu melukiskan apa yang telah terjadi Sedangkan tabir langit, tak akan pernah sirna.

Kepada kamu yang ku sebut kejora Teruslah engkau berkilau, memancarkan benderang keindahan Hingga pada satu nanti, akan ada mata Yang selalu mampu memandangimu dan membersamaimu Tanpa harus melinangkan air mata Meski itu bukanlah mata teduh ini.

Sukoharjo_UnderGround
15-09-2021


AJARKAN AKU UNTUK SETIA

Anwar Pk

Hendak kurangkaikan selarik rasa cinta Namun, aku tak tau harus dari mana memulainya Selalu mangingat tentangmu adalah tragisku Dimana rindu tak dapat bertumpu.

Ingin kupuisikan namamu yang paling puisi Namun akalku tak jua bertemu pintu Ingin kurisalahkan rindu yang paling haru Namun rasaku tersedak ambigu Dan cintaku yang paling cinta Menuju ke jingga untuk binasa.

Tolong, ajarkan aku untuk setia Ketika mulutku terus berucap namamu Namun bibirmu mengucap namanya Tolong ajarkan aku untuk setia Di saat otakku terus memutarkan rekaman tentangmu Namun anganmu terus berkutat tentang ia.

Tolong katakan kepadaku Bagaimana caranya agar aku terus setia Ketika aku selalu menanyakan kabarmu Namun engkau selalu bercangrama dengan ia Tolong katakan kepadaku sekali saja Bagaimana caranya agar aku tetap setia Di kala aku selalu menunggumu Namun kamu masih terus mengharapkan ia.

Dan sekali lagi, katakan kepadaku Bagaiman caranya, agar aku tidak mencari penggantimu Setelah sekian waktu aku mengharapkanmu Namun dirimu selalu sibuk mengharapkan kepulangannya.

Sukoharjo_UnderGround
9 Mei 2021


Janji Tuhankepadamu


Anwar Pk

Aku kembali merenda, sepanjang jalan yang pernah ku tempuh Di mana dulu aku menemukanmu di suatu tempat Di sepanjang jalan ini masih terlihat sama Seperti beberapa tahun lalu, hanya saja kini tak lagi aku menemukanmu Entah di mana kini dirimu? Mungkin aku tak di izin lagi menemuimu Atau mungkin Tuhan menyuruhmu pulang Dan aku harus mencari penggantimu.

Aku masih sama seperti yang dulu Berjalan sendirian, di sepanjang jalan yang membentang Dan aku selalu berharap, akan menemukan seorang teman Yang selalu sedia mengiringi langkahku Tidak berjalan di depanku, tidak pula berjalan di belakangku.

Namun bertahun telah terlewat Aku masih sendiri, menelusuri jalan benderang atau pun gelap Aku terus melintasi jalan setapak, meski terjal atau pun curam Karena aku hanya tau, kalau aku harus terus berjalan Sebab aku yakin, Tuhan tidak pernah meninggalkanku.

Kepada kamu, yang tertakdir menjadi teman hidupku, nanti Aku hanya mampu meminta kepada Tuhan Supaya kamu terus di jaga dalam langkahmu yang masih sendirian Sebab aku, belum bisa menjaga dan membimbingmu Hingga nanti waktunya tiba, kita di jumpakanNya Menjalin asmara yang terjauh dari cedera Aku tak sanggup berjanji, sebab aku takut bila aku menggingkarinya Namun aku yakin, Tuhan tidak mungkin ingkar janji.

Kepada kamu yang masih mencariku Tabahkanlah hatimu, dalam kesendirianmu Sampai jumpa nanti, di waktu yang terijabahi.

Sukoharjo_UnderGround
Senin 26 April 2021


 DI CERMINAN RETAK AKU PERNAH MELIHAT WAJAHMU


Anwar Pk

Pada setangkup usia yang kian renta Pada kaki yang mulai melangkah tertatih Pada katup bibir yang mulai gemetar Aku menanti singkapan tabir rahasia Di mana cinta suci berpuja?.

Pada angin yang tak pasti sayup Bibirku pun kerap terkatup, memanggil rindu yang masih semu Pada dingin yang tak pasti gelap Mataku kerap menatap pada cermin yang telah retak Aku cari seraut muka yang tak jelas gambarnya.

Dan, aku pernah Di cermin retak itu aku melihat wajahmu Elok seraut parasmu, menghidang dengan segala indahnya Hingga aku pernah berharap, akan selalu dapat menatapi wajahmu Mengobat rindu yang kerap jelma.

Namun, apa pula dayaku? Hanya di cermin retak aku pernah melihat Di sewajahku, adalah wajahmu Kini cermin telah terberai, jatuh pecah beribu Luluh lantah sewajah yang aku dan kamu Aku berusaha memungut pecahan cermin Aku tata harap pulih semula Namun, tak kulihat lagi sewajah aku dan kamu Buram, dan memburam rindu kini kian tamaram Mungkin tak akan pernah ku lihat lagi Di sewajahku separuh wajahmu. Sukoharjo_UnderGround
24 April 2021

Himpunan puisi cinta

  LUKA CINTA DARI PENGHIANATAN Yasmin.A Ketika ku coba tuk memahami arti cinta sebenarnya Kenapa hanya lirih luka yang kudapat? Kini kucoba ...