KEPADA Na
Anwar.s
Selamat datang di blog rincian hati Ini adalah blog kumpulan puisi cinta. Semoga dapat menghibur atau menginspirsai buat teman pembaca Jangan lupa comen buat motifasi saya. Terima kasih teman.
Anwar.s
Anwar.S
Seperti mentari terbit dari timur
Menghangatkan bumi dari pelukan embun
Begitulah kehadiranmu di hidupku
Sebegitu riangnya aku menyambut kedatanganmu.
Hingga tanpa aku sadari
Bahwa mentari akan semakin tinggi dari pandangan mataku
Dan cahayanya yang sepagi menghangatkan
Berubah menjadi terik yang membakar.
Sebegitu engkau menghadiri hidupku
Engkau sajikan beribu pesona di pelupuk khalbuku
Hingga aku terlena, lupa akan lara hati
Sampai aku pun terlupa bahwa aku berada di antara dua sisi, ketika aku terjerumus ke lembah asmara.
Dan tibalah jua masa yang tak pernah aku nanti
Ketika aku semakin memgenalimu
Dan aku terlanjur jauh jatuh ke lembah cinta
Engkau kerap membakar rasaku, dengan hardikmu
Setelah engkau tau, aku hanyalah lelaki miskin
Ya, lelaki akulah lelaki miskin itu.
Andai saja engkau tau
Hardikmu begitu dalam menggores hatiku
Hingga aku tak mampu menghapusnya
Sampai saat aku rangkaikan kekata ini
Bekas hardikkanmu, masih tampak jelas di hati dan fikiranku.
Ketika masa itu, aku utarakan niatku
Bahwa aku ingin menikah denganmu
Namun malah kau lempari aku dengan rentetan pertanyaan
Kamu punya apa?
Aku mau kau ajak pulang kemana?
Kamu tega, lihat aku tidur tanpa AC
Terus, kemana-mana aku mau kau ajak naik motor?
Aku hanya membisu, dan selang hari
Kau putuskan segala kontak komunikasi kita
Dan aku binggung setengah linglung mencarimu.
Aku tidak memakimu, tidak pula menghardik takdir
Sebab kamu dan takdir tidak bersalah
Hanya aku yang salah, sebab terperosok kelembah cinta
Kini tak lagi pernah kita bersapa
Sebab, aku engkau anggap hanyalah hina
Jika bersanding denganmu di altar pelaminan.
Andai saja suatu masa nanti, takdir pertemukan kita
Semoga engkau telah terlupa, kepada lelaki miskin ini
Namun aku tidak akan melupakan kamu
Sebab, aku ingin menyaksikan
Sebetapa berbahagianya kamu
Selepas engkau mencaciku, kemudian meninggalkan aku.
Sukoharjo_UnderGround
Selasa 29 2020
Anwar.S
Di antara hujan yang pernah membasahi
Kini desember telah pergi, akankah ia kembali?!
Tiga puluh hari telah tertoreh cerita dan fariasi
Tentang rasaku kepada insan misteri.
Seperti gerimis perlahan membasuh kekeringan
Kemudian derasnya kuyupkan segugus harapan
Dedaunan mulai kuncup, bebunga mulai memutik
Begitu indah pada pandangan, aku pun berdendang.
Ketika hadirmu pada kehidupanku
Yang telah lama di landa kegersangan
Seusai musim semi di terpa kemarau
Engaku bagaikan gerimis, meski perlahan namun pasti
Membasahi jiwaku yang teramat sunyi.
Aku tak pernah mengerti tentang sebuah kehadiran
Begitu juga dengan gerimis, kemudian menderas dan berakhir
Meninggalkan kebasahan, kemudian sirna di sapu udara
Dan beginilah sebuah cerita, yang harus aku jalani kemudian harus aku relakan kepergianmu.
Mungkin aku hanyalah serupa awan
Ketika air menguap di panggang cahaya surya
Aku hanyalah menjadi tempat singgah uapan air
Menampung dan mengantarnya untuk membasahi tempat yang lain
Yah, mungkin aku hanya kau anggap sebagai pijakan cinta
Hingga kau temukan apa yang kau cari dalam kehidupanmu
Dan ketika engkau menemukannya
Engkau pun pergi, dan akulah yang meratapi.
Sebab aku tak mampu menahanmu dari pergi
Dan mungkin engkau akan bersorak
Melihat aku yang terpuruk, menangisi engkau yang memilih pergi
Namun, tak akan aku biarkan engkau menari dan tertawa
Sebab aku tak mungkin terpuruk lama
Karena aku tau ketika desember telah pergi
Maka januari akan aku mulai.
Sukoharjo_UnderGround
Minggu 03 Januari 2021
Anwar.S
Pada keceriaan yang pernah tiba, kala purnama menempuh sirna
Ketika deras hujan menuju reda, aku menuai duka
Saat aku berharap, purnama akan selamanya
Namun tiba-tiba deras hujan menerpanya
Memupus setangkup harapku pada purnama.
Seketika kehadiranmu yang tak pernah di isaratkan waktu, aku terbuai begitu saja
Pada segenggam wajahmu seterang purnama
Pada tajam pandangmu, bak hunus belati menusuk dadaku
Aku begitu cinta.
Aku pernah berharap rajutan rasa menjadi sebuah cerita, yang tak pernah jeda
Terus dan menerus, kita merenda rasa di cendela waktu
Meski jarak berusaha meretakkan cinta, antara engkau dan aku
Sebab aku tidak akan menyerah pada gertakan masa
Yang menerus berusaha putuskan benang cinta.
Aku tau, bahwa aku bukanlah yang pertama singgah di istana hatimu
Dan aku tau, aku bukanlah petama yang bermain di hayalmu
Namun kamu tidak tau, sebesar manakah cintaku
Dan kamu pernah bertanya, aku cinta karena apa?
Aku tak mengerti, aku mencintaimu karena apa
Yang aku tau hanyalah cinta karena cinta
Dan aku hanya ingin terus bersama.
Namun kini purnama telah tiada, meninggalkan aku berteman sunyi
Andai saja kamu tau, betapa tersiksanya aku di aniaya olehnya
Aku di tamparnya, aku di tendangnya, aku di ludahinya, dan aku selalu hantam olehnya
Dan aku mati terbunuh sunyi.
Tiada lagi ku temui purnama, yang pernah tiba
Tiada lagi dapat ku pandangi setangkup wajah purnama
Kini aku mati yang tidak mati
Kini aku membusuk yang tiada busuk
Karena aku bukanlah yang kau pilih
Andai saja kamu bisa menjadi aku, sebentar saja.
Kini aku menanti yang tidak akan pergi
Sebab aku tidak di takdirkan untuk membelah diri, demi cinta sebelum benar-benar matiku.
Sukoharjo_UnderGround
Minggu 10 Januari 2021
Anwar.S
Dahulu
Aku pernah menunggu kedatanganmu
Menyempurnakan hidupku, membunuh kesunyian yang menganiayaku
Mendiamkan hatiku dari jerit ketakutan dalam kesakitan
Menerangi jiwaku yang kesuraman.
Namun
Engkau datang bukan untuk menetap
Engkau datang karena membutuhkan persinggahan
Karena lelahmu, lari dari bayang hitam masa lalumu.
Engkau mendatangiku seperti udara
Merasuk berulang pada paruku
Aku biarkan engkau datang dan pergi
Hanya harapku, engkau akan selalu ada
Memberiku senyawa yang tak pernah sirna.
Namun
Kini kau tak lagi udara
Seusai pergimu tak pernah pulang
Engkau berdendang pada lain hati
Kini, aku kembali pada sunyiku
Yang sesugguhnya tak ingin lagi aku tinggali
Sebab ia terlalu kejam menyiksaku
Aku bergelimangan darah
Mengucur dari segenap hatiku
Namun, kesunyian ini tak akan mampu membunuhku.
Sukoharjo_UnderGround
23 Januari 2021
APAKAH HUJAN INI ADALAH KABAR
Anwar.S
Tiba-tiba saja hujan datang melanda
Tanpa mendung ataupun angin kencang
Ketika aku mulai terlupa pada derasnya
Entah ini pertanda apa?
Ataupun kabar tentang siapa?
Aku hanya memiliki praduga.
Pagi ini terasa begitu dingin, ketika datang sekelebat raut mukamu yang telah samar
Aku bertanya dalam desahku, kenapa engkau datang lagi?
Apakah hujan ini adalah kabar, bahwa kamu tangah berduka
Namun aku selalu berharap kamu selalu baik dan berbahagia.
Sebab engkau telah menentukan arah dan ingin menempuhnya
Dan kamu pastinya tau, apa yang hendak kamu buru
Dan aku tak mampu menghentikan langkahmu, sebab aku tak akan mampu melawan takdirku.
Semenjak hujan lalu telah berhenti, tak kudapati kabar tentangmu
Engkau lenyap, selayaknya air menjadi uap
Aku tau, ada rindu yang kamu bawa berlalu bersama aku yang bukan aku
Dan kamu sebenarnya juga tau, bahwa tentangku telah lekat pada sanubari dan ingatanmu
Namun engkau selalu menciptakan sesuatu, supaya kamu dapat pergi dariku
Dan apakah kamu yakin, akan mampu melawan takdir?
Kini
Kamu masih di titik itu, dan bersikeras tidak mau melangkah
Dan aku masih di titik ini, bersikeras untuk melangkah
Namun segala penjuru telah kamu portal, hingga aku serupa katak dalam baskom, menanti bergulirnya takdir
Apakah satu masa Kamu dan aku menjadi kita, atau kamu tetaplah kamu, dan aku tetaplah aku
Yang selalu berusaha menyiksa hati kita masing-masing.
Dan aku selalu berharap, kamu segera sampai pada apa yang kamu tuju tanpa tersesat
Agar kamu tidak menerus menyakiti hatimu
Biarlah aku yang menjalani hukuman rindu
Menyambut siksa cinta yang tak seimbang
Jika nanti kamu menemui jalan buntu, maka berbaliklah arah, dan mungkin aku masih menunggumu
Menunggu darasnya hujan rindu yang dulu pernah kamu hentikan.
Aku akan terus bertahan pada satu cinta
Sampai nanti engkau benar-benar tak kembali
Atau sampai nanti ketika hujan lain mendatangiku
Sebab tanah hatiku telah retak begitu parahnya menanti hujan rindu yang tak pernah datang darimu.
Sukoharjo_UnderGround
Rabo 24 Februari
PINJAMLAH HATIKU SEBENTAR SAJA
Anwar Pk
Aku pernah iri, pada sepasang merpati yang mesra
Berjalan beriring dan terbang berdamping
Kini tiga tahun telah berlalu
Tak terasa lama sudah kita tak lagi bersapa
Semenjak tulusku tak pernah kamu percaya
Semenjak cintaku bergelora, namun apinya selalu kau siram.
Kamu begitu asiknya dengan yang lain, di saat rinduku tajam kepadamu
Kamu begitu berbahagia dengan yang lain, disaat aku bersiteguh menjaga hati
Bahkan aku menolak ketika tanda cinta muncul dari hati yang lain
Namun kamu, tak pernah tau apa yang aku lalui ketika aku menjaga hati ini.
Ketika bersosial media, kamu cemburu bila aku berbicara dengan yang lain di kolom komentar
Namun kamu malah asik memosting photo orang lain
Apa yang kamu fikirkan?
Apakah kamu tau apa rasaku, ketika aku melihat itu?
Namun aku hanya diam menyimpan rasaku, aku coba berfikir positif
Aku harap aku salah berpraduga.
Sukoharjo_UndeUnderGround
MAAF AKU TAK SEMPURNA
Anwar .S
Jika saja hujan tak pernah berhenti
Maka tak ada kekeringan atau kegersangan
Namun Tuhan Maha tau, siapa yang membutuhkan
Tidak serta merta Tuhan memberikan apa yang aku inginkan
Aku hanya bisa berharap, namun tidak untuk menentukan.
Begitu juga dengan kamu
Aku tak pernah menduga ataupun merencanakan bertemu kamu
Namun tangan Tuhan yang menuntun langkah kita, menuju pertemuan
Kemudian saling mengenal, merindu dan mencintai,
Sebelum perjumpaan kita tak pernah tau, pada siapa hati kita akan mencintai
Meski akal dapat memilih, namun hati tak mampu beralih.
Karena Tuhan tau apa yang kita butuhkan.
Ketika Tuhan telah menentukan hatiku untuk mencintai kamu, maka aku tak sanggup berpaling
Meski kamu nyebelin, suka bohong, namun hatiku tetap mencintai kamu
Karena aku tau, di dunia ini tak ada yang sempurna
Maka aku mencintai kamu, karena Tuhan yang menentukan
Agar aku menjadi sempurna bersama kamu.
Dan ketika Tuhan menentukan kamu mencintai aku
Sekeras apapun akalmu mengelak, namun hatimu tak akan beranjak
Sebab takdir telah terukir sebelum kamu terlahir
DanTuhan ingin kamu menjadi sempurna bersamaku, saling melengkapi.
Meski saat ini kamu berjuang keras, untuk pergi dariku, karena aku tak sempurna
Maka akan aku biarkan kamu bebas terbang
Sebab aku yakin, takdir itu ada
Jika kamu di takdirkan bersamaku, menghabiskan sisa usia
Maka sejauh apapun kamu terbang, pasti kamu akan pulang
Dan jika kamu tidak di takdirkan untukku
Maka kamu akan menemukan sarang terindah di jauh sana
Dan berarti bahagiaku tidak bersamamu
Dan bahagiamu tidak untuk bersamaku
Sebab aku yakin, tak ada pasangan yang sempurna.
Sukoharjo_UnderGround
11 februari 2020
TIGA TAHUN AKU DAN KAMU
Anwar.S
Lagi-lagi aku teringat kamu, meski paksaku melupakanmu
Entah mengapa, aku selalu tarkenang tentangmu yang indah harapku di masa lalu
Kini tiga tahun telah usai, dimana dulu ada janji temu
Namun masa yang kamu janjikan hanyalah semu.
Apakah kamu tau?
Separah itu aku pernah merindukanmu
Ketika aku melihat sosok perempuan, selalu saja ku sangka itu kamu
Setiap aku melihat potret wanita, selalu saja aku kira itu potretmu
Aku benar-benar sakit parah, terjangkit virus rindu
Dan kamu tak pernah tau itu.
Kini aku tak pernah tau, apakah kamu masih berharap temu?
Pada kopdar yang adanya hanya samar
Sedangkan kamu, tak pernah lagi kirim kabar
Jika antara kamu dan aku terberai, adalah mutlaknya takdir
Kenapa aku selalu gagal melupakan kamu
Tiga tahun aku mengharapkan perjumpaan
Namun kamu tak mau merencanakan
Sedangkan kamu kerap menebar kata rindumu padaku
Namun tidaklah pernah kamu ucapkan padaku
Apakah aku salah?
Atau aku yang selalu di persalahkan?
Ah begitu rumitnya memahamimu.
Jika ini adalah takdir, maka aku akan terus menunggu gulirnya waktu
Jika kita bukanlah aku dan kamu, maka harapku berbahagiamu bersamanya
Dan aku akan terus menunggu seseorang yang sedia berbahagia bersamaku
Walau ia bukanlah kamu.
Sukoharjo_UnderGround
14 Maret 2021
Anwar.S
Pada goncangan waktu, aku menemukanmu
Terpuruk di antara puing kegagalan
Sendu raut wajahmu, seakan mengisahkan duka yang kau simpan
Namun aku bisa menemukannya
Dari sayu warna matamu
Dari pasi raut wajahmu.
Aku memberanikan diri bertanya kepadamu
Ada apa nona?
Ku rasa engkau begitu berduka
Sekiranya aku sedikit dapat menghiburmu.
Tak ku sangka engkau menitikkan air mata
Seolah aku menguak kembali apa yang tengah engkau jalani
Sepercik sesal menjalar pada dadaku
Tak seharusnya aku bertanya.
Kemudian engkau bercerita terbata dalam Isak
Engkau berkisah tentang seorang lelaki yang engkau cintai
Namun engkau harus meninggalkan dia dengan paksa
Sebab, ayah ibumu tak restui cinta sucimu kepada lelaki itu.
Hampir saja aku ikut meminitiskan air mata menyelami cerita yang engkau baca
Namun aku sadar, aku tak mau engkau tau kalau aku bersedih medengar kisahnmu
Ku dendangkan sebuah lagu untuk mengelabui rasaku
Engkau pun tersenyum, aku merasa lega.
Kemudian engkau melangkah pergi
Dan aku pun belum sempat bertanya
Siapa namamu nona?.
Hari berganti, engkau tak pernah lagi aku temui
Meski berkali aku kembali, ke tempat waktu aku menemukanmu
Aku bergumam, semoga engkau selalu berbahagia nona.
Sukoharjo_UnderGeound
Jumat 04 Desember 2020
Anwar.S
Pada rintik yang sempat menjadi deras
Aku pernah berteduh di bawah atap jerami
Berharap ragaku tak kuyup oleh hujan.
Aku duduk seorang diri, kala menanti hadirmu
Aku hanya memikirkan kamu
Tak perduli terpa angin yang menyetubuiku
Aku hanya gembira, harap bertemu kamu
Membayang canda tawa yang telah tercipta
Suaramu selalu gema di telingaku
Bahkan gajah di pelupuk mataku pun tak tampak
Yang terlihat hanya seraut wajahmu
Aku rindu.
Waktu terus memburu, seolah peluru yang di pukul pemicu
Melesat tak kenal ragu
Dan aku tersadar, ketika ragaku telah kuyup
Di basah hujan yang lebat
Dan aku menyadari, aku menanti
Namun tak akan pernah di hadiri.
Kini aku hanya menggigil dalam deras hujan
Tak ada selimut penghangatan
Aku pulang, aku malang, aku terbuang
Bersama kesetian yang tak lekang.
Sukoharjo_UnderGround
Anwar.S
Pada sepi yang tak pernah senyap
Aku terus mengendap-endap
Maencoba pergi dari kekadaan yang kusut ini.
Siapa duga kita di jumpa, pada masa yang tak terkira
Engkau sebegitu ayu, di pelupuk mataku tak mungkin layu
Ingin aku selalu beradu dengan kamu pujaku
Siangku gelap bagaikan malam, hatiku resah dan muram
Mananti waktu ku jumpa kamu
Tak ada lagi inginanku selain engkau disisiku
Menemani aku dalam suka duka
Bermesra riang di kaki purnama cinta.
Namun, apa dayaku, yang hanya mampu merakit mimpi
Hidup bergembira bersamamu, sepanjang nyawa
Dan ternyata, takdir berucap beda
Kita di gariskan jumpa, dan di takdirkan terberai kembali
Aku sempat menangis, ketika detik-detik perceraian cinta
Kamu memilih pergi, sebab, kau anggap aku tak mampu gembirakan hidupmu
Padahal aku tengah keras berjuang, membangun pondasi kebahagiaan
Namun engkau tak mau tau, hanya kau tau aku adalah nol.
Aku hampir terpuruk, ketika bayangmu hilang di simpang
Namun aku terperanjat, menyadari, bahwa kepergian mu bukanlah akhir perjuanganku
Perlahan namun pasti, aku mulai melupakan kamu
Yang sememang tak pernah perduli ke aku
Aku terus membangun pondasi kegembiraan
Sampai nanti menjadi istana kebahagiaan
Meski aku huni bukan bersama kamu.
Dan andai suatu masa, kita di jumpa lagi
Mungkin engkau akan tau, seberapa gigih aku berjuang dahulu
Perjuanganku yang tak kau nilai, dan tak kau harga
Dan mungkin akan muncul sebersit sesal di hatimu
Dan kamu bergumam lirih, kenapa dulu aku tinggalkan
Demi seseorang yang tak mau membersamaiku.
Kini, kita tak lagi pernah sua
Hanya doa yang bisa aku terbangkan
Semoga senantiasa kamu berbahagia bersama dia
Seorang yang kamu perjuangkan
Dengan iklhas meninggalkan aku.
Sukoharjo_UnderGround
Anwar Pk
Pada purnama yang telah retak
Suaranya masih terus gemeratak
Hilang segenggam janji, pada bibir telah pasi
Musnah harap, pada rintik yang berderap
Hilang bersama angin lalu.
Waktu telah lama berputar, kau tak lagi ada kabar
Terbang dan tak pulang, aku kebinggungan
Pada siapa kan kubawa rindu yang kian membara?!
Andai saja aku tau, di mana singgahmu
Aku akan menemuimu
Namun, engkau pergi tak tinggalkan pesan
Apa lagi berpamitan, ah sudahlah
Karena kamu tak mau tau, mungkin kamu pikir di permainkan rindu itu mengembirakan
Aku yang setengah nafas merinduimu
Dan kamu abaikan itu.
Kemarin engkau datang, setelah lama menghilang
Kamu kembali menagih janji lama, yang dulu pernah aku ukir
Kamu menagih kesetiaanku, yang katamu kini di mana janjiku
Ah, selama ini kamu kemana saja, kataku
Kamu dimana, di saat aku membutuhkan kamu?
Kamu bersama siapa, di kala aku merinduimu?
Kamu sedang apa, di saat aku perlu dukunganmu?
Kamu pergi sesuka hatimu, dan datang semaumu
Maaf, janji setiaku telah di ambil orang
Sebab lama kamu telah menghilang
Dan maaf, aku tak bisa bersamamu untuk kedua kalinya
Cukup sekali saja, kejelekanmu menganiaya rasaku.
Sukoharjo_UnderGround
11-Desember-2020
Anwar Pk
Di semilir angin lalu, engaku adalah puisi-puisiku
Di saat kelopak mataku terbuka, engkau pertama yang ku baca
Di kala mentari mulai redup, engkau yang selalu aku tulis
Dan ketika malam telah membutakan matanya
Engkau yang selalu membuat mataku terjaga.
Aku tak pernah mengerti
Kenapa tentangmu yang selalu ada
Di tiap pergantian detik waktu, menuju menit, dan meniti jam yang berganti
Aku tak bisa memahami.
Di semilir angin lalu, aku begitu riang dalam dendang
Ku coba merangkai bait-bait indah
Ku coba mencipta nada, dalam dawai asmara
Yang senantiasa tentang kamu seorang
Hari berganti, waktu berlalu, aku selalu rindu
Pada engkau puisi-puisiku.
Di semilir angin lalu, aku tak pernah mengira
Bahwa engkau adalah bom waktu
Ternyata aku memuliskan butir-butir mesiu
Aku mengisahkan tentang ledakan-ledakan
Yang tak pernah aku pikirkan di semilir angin lalu
Dan kini aku hancur, berceceran karena kamu telah meledak
Aku terberai, membusuk di kerumuni kumpulan lalat, di koyak cacing-cacing kelaparan.
Di semilir angin kini, aku tak bisa menulis puisi-puisi seperti di angin lalu
Sebab, buku-buku yang dulu ku sediakan telah hancur dalam ledakanmu
Dan kini aku hilang terboyong angin lalu
Yang kamu tak akan pernah tau, di mana rimbaku
Dan engkau tak perlu lagi mencari puisi di berandaku
Sebab di situ tak ada lagi kamu, sebagai puisi-puisiku
Karena ledakanmu porandakan berandaku
Yang dulu tempat favoritku menuliskan tentang kamu dan aku.
Sukoharjo_UnderGround
Jum'at 11-Desember-2020
LUKA CINTA DARI PENGHIANATAN Yasmin.A Ketika ku coba tuk memahami arti cinta sebenarnya Kenapa hanya lirih luka yang kudapat? Kini kucoba ...