Translate

Tampilkan postingan dengan label Puisi tentang cinta sedih banget bikin mewek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi tentang cinta sedih banget bikin mewek. Tampilkan semua postingan

Puisi cinta sedih pendek bikin pacar kamu mewek

 

Seperti senja yang singgah hanya sekejap mata, kemudian pergi

KEPADA Na

Anwar.s 

 Gerimis datang tak memberi kabar sebelumnya, perihal derasnya akan melanda tanah kering kegersangan Aku tidak pernah menduga, bahwa ragaku akan kuyup karenanya, yang ku tau tiba-tiba saja ragaku menggigil karena kebasahan. 

 Aku mencoba berteduh di bawah dedaunan, berharap air hujan tak lagi menyentuhku, namun Dedaunan di permainkan angin, sehingga aku kembali di dekap derasnya hujan Dan entah mengapa tiba-tiba aku melihatmu melambaikan tangan dari kejauhan, meski samar wajahmu aku tatap, sebab derasnya air hujan yang mengucur Aku pun tersenyum dan berteriak, hai aku di sini menunggumu sayang.

Langkahmu kian mendekat, aku pun kian semangat Tidak lagi aku hiraukan dekapan derasnya hujan, sebab engkaulah kehangatan Dekat, dekat, dan kau pun kian dekat, perlahan ragamu mulai memburam, hilang tanpa bekas Dan aku pun terperanjat, menyadari bahwa engkau adalah ilusi Dan aku menunggumu yang tak mungkin mendatangiku.

Sadar, sadar, dan aku pun tersadar

   SukoharjoUnderGround 13-112021 



 KITA PERNAH SEBATAS



Anwar.s


Karya;Anwar.s 

 Entah mengapa Jemariku ingin melantunkan huruf-huruf yang mengapung di benakku Perihal rasamu yang begitu tabu untukku Aku tau, tidak seharusnya aku mencari tau Perihal rasamu. Sebab dahulu, bukan aku yang pertama mendatangimu Namun engkaulah yang memulai sebuah kisah Kemudian aku mencoba menyetarakan rasa Hingga tumbuhlah tunas harapan di dua hati. Seiring bergantinya waktu Terkuaklah segala misteri antara aku dan kamu, Na Aku mengerti, kenapa engkau merubah sikap Atau mungkin engkau kembali mengharapkan Seseorang yang pernah pergi dari kehidupanmu Hanya karena tahtanya lebih unggul dariku. Namun engkau tak pernah mengerti Na Bagaimana rasanya air yang beraduk dengan lumpur Hilang kejernihannya, menjelma keruh Ia berusaha sendirian, sekuat tenaga Untuk mengendapkan lumpur, yang membuatnya menjadi keruh. Demikian pula aku, Na Ketika rasaku menjadi keruh Aku selalu mengharapkan kehadiranmu Mengendapkan lumpur yang mengeruhkan rasaku Namun, engkau tak pernah datang Na. Jangan salahkan aku, jika aku menjadi bisu Jika engkau tak mengerti apa sebabnya Namun ketauilah Na Jika engkau ingin menutup kisah yang telah engkau mulai Aku tak pernah memaksamu untuk bertahan di titik itu Pergilah, jika engkau ingin mendulang kembali masa silammu Sebab, engkau tau pasti hitam dan putihnya masa lalumu. Anggaplah aku hanya satu persinggahan, dan bukan tujuan Dan ingatlah satu kata dariku, Na Bahwa penyesalan, selalu berada di setiap akhir cerita. 
 Sukoharjo_ UnderGroundUnderGround 
7-10-2021

Puisi cinta sedih pendek bikin haru

  Taukah kamu seberapa banyak air mataku berjatuhan ketika harus merelakan mu pergi

            MENIKAH   DENGANMU HARAPKU

Anwar.S


Seperti mentari terbit dari timur

Menghangatkan bumi dari pelukan embun

Begitulah kehadiranmu di hidupku

Sebegitu riangnya aku menyambut kedatanganmu.


Hingga tanpa aku sadari

Bahwa mentari akan semakin tinggi dari pandangan mataku

Dan cahayanya yang sepagi menghangatkan

Berubah menjadi terik yang membakar.


Sebegitu engkau menghadiri hidupku

Engkau sajikan beribu pesona di pelupuk khalbuku

Hingga aku terlena, lupa akan lara hati

Sampai aku pun terlupa bahwa aku berada di antara dua sisi, ketika aku terjerumus ke lembah asmara.


Dan tibalah jua masa yang tak pernah aku nanti

Ketika aku semakin memgenalimu

Dan aku terlanjur jauh jatuh ke lembah cinta

Engkau kerap membakar rasaku, dengan hardikmu

Setelah engkau tau, aku hanyalah lelaki miskin

Ya, lelaki akulah lelaki miskin itu.


Andai saja engkau tau

Hardikmu begitu dalam menggores hatiku

Hingga aku tak mampu menghapusnya

Sampai saat aku rangkaikan kekata ini

Bekas hardikkanmu, masih tampak jelas di hati dan fikiranku.


Ketika masa itu, aku utarakan niatku

Bahwa aku ingin menikah denganmu

Namun malah kau lempari aku dengan rentetan pertanyaan

Kamu punya apa?

Aku mau kau ajak pulang kemana?

Kamu tega, lihat aku tidur tanpa AC

Terus, kemana-mana aku mau kau ajak naik motor?

Aku hanya membisu, dan selang hari

Kau putuskan segala kontak komunikasi kita

Dan aku binggung setengah linglung mencarimu.


Aku tidak memakimu, tidak pula menghardik takdir

Sebab kamu dan takdir tidak bersalah

Hanya aku yang salah, sebab terperosok kelembah cinta

Kini tak lagi pernah kita bersapa

Sebab, aku engkau anggap hanyalah hina

Jika bersanding denganmu di altar pelaminan.


Andai saja suatu masa nanti, takdir pertemukan kita

Semoga engkau telah terlupa, kepada lelaki miskin ini

Namun aku tidak akan melupakan kamu

Sebab, aku ingin menyaksikan

Sebetapa berbahagianya kamu

Selepas engkau mencaciku, kemudian meninggalkan aku.


                                  Sukoharjo_UnderGround

                                        Selasa 29 2020



TENTANG RASAKU


Anwar.S


Di antara hujan yang pernah membasahi

Kini desember telah pergi, akankah ia kembali?!

Tiga puluh hari telah tertoreh cerita dan fariasi

Tentang rasaku kepada insan misteri.


Seperti gerimis perlahan membasuh kekeringan

Kemudian derasnya kuyupkan segugus harapan

Dedaunan mulai kuncup, bebunga mulai memutik

Begitu indah pada pandangan, aku pun berdendang.


Ketika hadirmu pada kehidupanku

Yang telah lama di landa kegersangan

Seusai musim semi di terpa kemarau

Engaku bagaikan gerimis, meski perlahan namun pasti

Membasahi jiwaku yang teramat sunyi.


Aku tak pernah mengerti tentang sebuah kehadiran

Begitu juga dengan gerimis, kemudian menderas dan berakhir

Meninggalkan kebasahan, kemudian sirna di sapu udara

Dan beginilah sebuah cerita, yang harus aku jalani kemudian harus aku relakan kepergianmu.


Mungkin aku hanyalah serupa awan

Ketika air menguap di panggang cahaya surya

Aku hanyalah menjadi tempat singgah uapan air

Menampung dan mengantarnya untuk membasahi tempat yang lain

Yah, mungkin aku hanya kau anggap sebagai pijakan cinta

Hingga kau temukan apa yang kau cari dalam kehidupanmu

Dan ketika engkau menemukannya

Engkau pun pergi, dan akulah yang meratapi.


Sebab aku tak mampu menahanmu dari pergi

Dan mungkin engkau akan bersorak

Melihat aku yang terpuruk, menangisi engkau yang memilih pergi

Namun, tak akan aku biarkan engkau menari dan tertawa

Sebab aku tak mungkin terpuruk lama

Karena aku tau ketika desember telah pergi

Maka januari akan aku mulai.


                         Sukoharjo_UnderGround

                            Minggu 03 Januari 2021


AKU TERBUNUH SUNYI


Anwar.S


Pada keceriaan yang pernah tiba, kala purnama menempuh sirna

Ketika deras hujan menuju reda, aku menuai duka

Saat aku berharap, purnama akan selamanya

Namun tiba-tiba deras hujan menerpanya

Memupus setangkup harapku pada purnama.


Seketika kehadiranmu yang tak pernah di isaratkan waktu, aku terbuai begitu saja

Pada segenggam wajahmu seterang purnama

Pada tajam pandangmu, bak hunus belati menusuk dadaku

Aku begitu cinta.


Aku pernah berharap rajutan rasa menjadi sebuah cerita, yang tak pernah jeda

Terus dan menerus, kita merenda rasa di cendela waktu

Meski jarak berusaha meretakkan cinta, antara engkau dan aku

Sebab aku tidak akan menyerah pada gertakan masa

Yang menerus berusaha putuskan benang cinta.


Aku tau, bahwa aku bukanlah yang pertama singgah di istana hatimu

Dan aku tau, aku bukanlah petama yang bermain di hayalmu

Namun kamu tidak tau, sebesar manakah cintaku

Dan kamu pernah bertanya, aku cinta karena apa?

Aku tak mengerti, aku mencintaimu karena apa

Yang aku tau hanyalah cinta karena cinta

Dan aku hanya ingin terus bersama.


Namun kini purnama telah tiada, meninggalkan aku berteman sunyi

Andai saja kamu tau, betapa tersiksanya aku di aniaya olehnya

Aku di tamparnya, aku di tendangnya, aku di ludahinya, dan aku selalu hantam olehnya

Dan aku mati terbunuh sunyi.


Tiada lagi ku temui purnama, yang pernah tiba

Tiada lagi dapat ku pandangi setangkup wajah purnama

Kini aku mati yang tidak mati

Kini aku membusuk yang tiada busuk

Karena aku bukanlah yang kau pilih

Andai saja kamu bisa menjadi aku, sebentar saja.


Kini aku menanti yang tidak akan pergi

Sebab aku tidak di takdirkan untuk membelah diri, demi cinta sebelum benar-benar matiku.


                                  Sukoharjo_UnderGround

                                    Minggu 10 Januari 2021


KESUNYIANKU


Anwar.S


Dahulu

Aku pernah menunggu kedatanganmu

Menyempurnakan hidupku, membunuh kesunyian yang menganiayaku

Mendiamkan hatiku dari jerit ketakutan dalam kesakitan

Menerangi jiwaku yang kesuraman.


Namun

Engkau datang bukan untuk menetap

Engkau datang karena membutuhkan persinggahan

Karena lelahmu, lari dari bayang hitam masa lalumu.


Engkau mendatangiku seperti udara

Merasuk berulang pada paruku

Aku biarkan engkau datang dan pergi

Hanya harapku, engkau akan selalu ada

Memberiku senyawa yang tak pernah sirna.


Namun

Kini kau tak lagi udara

Seusai pergimu tak pernah pulang

Engkau berdendang pada lain hati

Kini, aku kembali pada sunyiku

Yang sesugguhnya tak ingin lagi aku tinggali

Sebab ia terlalu kejam menyiksaku

Aku bergelimangan darah

Mengucur dari segenap hatiku

Namun, kesunyian ini tak akan mampu membunuhku.


                                Sukoharjo_UnderGround

                                      23 Januari 2021


APAKAH HUJAN INI ADALAH KABAR


Anwar.S


Tiba-tiba saja hujan datang melanda

Tanpa mendung ataupun angin kencang

Ketika aku mulai terlupa pada derasnya

Entah ini pertanda apa?

Ataupun kabar tentang siapa?

Aku hanya memiliki praduga.


Pagi ini terasa begitu dingin, ketika datang sekelebat raut mukamu yang telah samar

Aku bertanya dalam desahku, kenapa engkau datang lagi?

Apakah hujan ini adalah kabar, bahwa kamu tangah berduka

Namun aku selalu berharap kamu selalu baik dan berbahagia.

Sebab engkau telah menentukan arah dan ingin menempuhnya

Dan kamu pastinya tau, apa yang hendak kamu buru

Dan aku tak mampu menghentikan langkahmu, sebab aku tak akan mampu melawan takdirku.


Semenjak hujan lalu telah berhenti, tak kudapati kabar tentangmu

Engkau lenyap, selayaknya air menjadi uap

Aku tau, ada rindu yang kamu bawa berlalu bersama aku yang bukan aku

Dan kamu sebenarnya juga tau, bahwa tentangku telah lekat pada sanubari dan ingatanmu

Namun engkau selalu menciptakan sesuatu, supaya kamu dapat pergi dariku

Dan apakah kamu yakin, akan mampu melawan takdir?


Kini

Kamu masih di titik itu, dan bersikeras tidak mau melangkah

Dan aku masih di titik ini, bersikeras untuk melangkah

Namun segala penjuru telah kamu portal, hingga aku serupa katak dalam baskom, menanti bergulirnya takdir

Apakah satu masa Kamu dan aku menjadi kita, atau kamu tetaplah kamu, dan aku tetaplah aku

Yang selalu berusaha menyiksa hati kita masing-masing.


Dan aku selalu berharap, kamu segera sampai pada apa yang kamu tuju tanpa tersesat

Agar kamu tidak menerus menyakiti hatimu

Biarlah aku yang menjalani hukuman rindu

Menyambut siksa cinta yang tak seimbang

Jika nanti kamu menemui jalan buntu, maka berbaliklah arah, dan mungkin aku masih menunggumu

Menunggu darasnya hujan rindu yang dulu pernah kamu hentikan.


Aku akan terus bertahan pada satu cinta

Sampai nanti engkau benar-benar tak kembali

Atau sampai nanti ketika hujan lain mendatangiku

Sebab tanah hatiku telah retak begitu parahnya menanti hujan rindu yang tak pernah datang darimu.


                                  Sukoharjo_UnderGround

                                         Rabo 24 Februari


PINJAMLAH HATIKU SEBENTAR SAJA


Anwar Pk


Aku pernah iri, pada sepasang merpati yang mesra

Berjalan beriring dan terbang berdamping

Kini tiga tahun telah berlalu

Tak terasa lama sudah kita tak lagi bersapa

Semenjak tulusku tak pernah kamu percaya

Semenjak cintaku bergelora, namun apinya selalu kau siram.


Kamu begitu asiknya dengan yang lain, di saat rinduku tajam kepadamu

Kamu begitu berbahagia dengan yang lain, disaat aku bersiteguh menjaga hati

Bahkan aku menolak ketika tanda cinta muncul dari hati yang lain

Namun kamu, tak pernah tau apa yang aku lalui ketika aku menjaga hati ini.


Ketika bersosial media, kamu cemburu bila aku berbicara dengan yang lain di kolom komentar

Namun kamu malah asik memosting photo orang lain

Apa yang kamu fikirkan?

Apakah kamu tau apa rasaku, ketika aku melihat itu?

Namun aku hanya diam menyimpan rasaku, aku coba berfikir positif

Aku harap aku salah berpraduga.


Sukoharjo_UndeUnderGround


MAAF AKU TAK SEMPURNA


Anwar .S


Jika saja hujan tak pernah berhenti

Maka tak ada kekeringan atau kegersangan

Namun Tuhan Maha tau, siapa yang membutuhkan

Tidak serta merta Tuhan memberikan apa yang aku inginkan

Aku hanya bisa berharap, namun tidak untuk menentukan.


Begitu juga dengan kamu

Aku tak pernah menduga ataupun merencanakan bertemu kamu

Namun tangan Tuhan yang menuntun langkah kita, menuju pertemuan

Kemudian saling mengenal, merindu dan mencintai,

Sebelum perjumpaan kita tak pernah tau, pada siapa hati kita akan mencintai

Meski akal dapat memilih, namun hati tak mampu beralih.

Karena Tuhan tau apa yang kita butuhkan.


Ketika Tuhan telah menentukan hatiku untuk mencintai kamu, maka aku tak sanggup berpaling

Meski kamu nyebelin, suka bohong, namun hatiku tetap mencintai kamu

Karena aku tau, di dunia ini tak ada yang sempurna

Maka aku mencintai kamu, karena Tuhan yang menentukan

Agar aku menjadi sempurna bersama kamu.


Dan ketika Tuhan menentukan kamu mencintai aku

Sekeras apapun akalmu mengelak, namun hatimu tak akan beranjak

Sebab takdir telah terukir sebelum kamu terlahir

DanTuhan ingin kamu menjadi sempurna bersamaku, saling melengkapi.


Meski saat ini kamu berjuang keras, untuk pergi dariku, karena aku tak sempurna

Maka akan aku biarkan kamu bebas terbang

Sebab aku yakin, takdir itu ada

Jika kamu di takdirkan bersamaku, menghabiskan sisa usia

Maka sejauh apapun kamu terbang, pasti kamu akan pulang

Dan jika kamu tidak di takdirkan untukku

Maka kamu akan menemukan sarang terindah di jauh sana

Dan berarti bahagiaku tidak bersamamu

Dan bahagiamu tidak untuk bersamaku

Sebab aku yakin, tak ada pasangan yang sempurna.


                                       Sukoharjo_UnderGround

                                                  11 februari 2020


TIGA TAHUN AKU DAN KAMU


Anwar.S


Lagi-lagi aku teringat kamu, meski paksaku melupakanmu

Entah mengapa, aku selalu tarkenang tentangmu yang indah harapku di masa lalu

Kini tiga tahun telah usai, dimana dulu ada janji temu

Namun masa yang kamu janjikan hanyalah semu.


Apakah kamu tau?

Separah itu aku pernah merindukanmu

Ketika aku melihat sosok perempuan, selalu saja ku sangka itu kamu

Setiap aku melihat potret wanita, selalu saja aku kira itu potretmu

Aku benar-benar sakit parah, terjangkit virus rindu

Dan kamu tak pernah tau itu.


Kini aku tak pernah tau, apakah kamu masih berharap temu?

Pada kopdar yang adanya hanya samar

Sedangkan kamu, tak pernah lagi kirim kabar

Jika antara kamu dan aku terberai, adalah mutlaknya takdir

Kenapa aku selalu gagal melupakan kamu

Tiga tahun aku mengharapkan perjumpaan

Namun kamu tak mau merencanakan

Sedangkan kamu kerap menebar kata rindumu padaku

Namun tidaklah pernah kamu ucapkan padaku

Apakah aku salah?

Atau aku yang selalu di persalahkan?

Ah begitu rumitnya memahamimu.


Jika ini adalah takdir, maka aku akan terus menunggu gulirnya waktu

Jika kita bukanlah aku dan kamu, maka harapku berbahagiamu bersamanya

Dan aku akan terus menunggu seseorang yang sedia berbahagia bersamaku

Walau ia bukanlah kamu.


                         Sukoharjo_UnderGround

                              14 Maret 2021

Puisi cinta sedih pendek untuk pacar

Kepergianmu aku iringi dengan linangan air mata


TENTANG KAMU

Anwar.S


Pada goncangan waktu, aku menemukanmu

Terpuruk di antara puing kegagalan

Sendu raut wajahmu, seakan mengisahkan duka yang kau simpan

Namun aku bisa menemukannya

Dari sayu warna matamu

Dari pasi raut wajahmu.


Aku memberanikan diri bertanya kepadamu

Ada apa nona?

Ku rasa engkau begitu berduka

Sekiranya aku sedikit dapat menghiburmu.


Tak ku sangka engkau menitikkan air mata

Seolah aku menguak kembali apa yang tengah engkau jalani

Sepercik sesal menjalar pada dadaku

Tak seharusnya aku bertanya.


Kemudian engkau bercerita terbata dalam Isak

Engkau berkisah tentang seorang lelaki yang engkau cintai

Namun engkau harus meninggalkan dia dengan paksa

Sebab,  ayah ibumu tak restui cinta sucimu kepada lelaki itu.


Hampir saja aku ikut meminitiskan air mata menyelami cerita yang engkau baca

Namun aku sadar, aku tak mau engkau tau kalau aku bersedih medengar kisahnmu

Ku dendangkan sebuah lagu untuk mengelabui rasaku

Engkau pun tersenyum, aku merasa lega.


Kemudian engkau melangkah pergi

Dan aku pun belum sempat bertanya

Siapa namamu nona?.


Hari berganti, engkau tak pernah lagi aku temui

Meski berkali aku kembali, ke tempat waktu aku menemukanmu

Aku bergumam, semoga engkau selalu berbahagia nona.


                                                                          Sukoharjo_UnderGeound 

Jumat  04 Desember 2020


style="text-align: left;">

GAJAH DI PELUPUK MATAKU


Anwar.S


Pada rintik yang sempat menjadi deras

Aku pernah berteduh di bawah atap jerami

Berharap ragaku tak kuyup oleh hujan.


Aku duduk seorang diri, kala menanti hadirmu

Aku hanya memikirkan kamu

Tak perduli terpa angin yang menyetubuiku

Aku hanya gembira, harap bertemu kamu

Membayang canda tawa yang telah tercipta

Suaramu selalu gema di telingaku

Bahkan gajah di pelupuk mataku pun tak tampak

Yang terlihat hanya seraut wajahmu

Aku rindu.


Waktu terus memburu, seolah peluru yang di pukul pemicu

Melesat tak kenal ragu

Dan aku tersadar, ketika ragaku telah kuyup

Di basah hujan yang lebat

Dan aku menyadari, aku menanti

Namun tak akan pernah di hadiri.


Kini aku hanya menggigil dalam deras hujan

Tak ada selimut penghangatan

Aku pulang, aku malang, aku terbuang

Bersama kesetian yang tak lekang.


                                                              Sukoharjo_UnderGround


style="text-align: left;">

ANDAI SUATU MASA KITA DI JUMPA LAGI

Anwar.S


Pada sepi yang tak pernah senyap

Aku terus mengendap-endap

Maencoba pergi dari kekadaan yang kusut ini.


Siapa duga kita di jumpa, pada masa yang tak terkira

Engkau sebegitu ayu, di pelupuk mataku tak mungkin layu

Ingin aku selalu beradu dengan kamu pujaku

Siangku gelap bagaikan malam, hatiku resah dan muram

Mananti waktu ku jumpa kamu

Tak ada lagi inginanku selain engkau disisiku

Menemani aku dalam suka duka

Bermesra riang di kaki purnama cinta.


Namun, apa dayaku, yang hanya mampu merakit mimpi

Hidup bergembira bersamamu, sepanjang nyawa

Dan ternyata, takdir berucap beda

Kita di gariskan jumpa, dan di takdirkan terberai kembali

Aku sempat menangis, ketika detik-detik perceraian cinta

Kamu memilih pergi, sebab, kau anggap aku tak mampu gembirakan hidupmu

Padahal aku tengah keras berjuang, membangun pondasi kebahagiaan

Namun engkau tak mau tau, hanya kau tau aku adalah nol.


Aku hampir terpuruk, ketika bayangmu hilang di simpang

Namun aku terperanjat, menyadari, bahwa kepergian mu bukanlah akhir perjuanganku

Perlahan namun pasti, aku mulai melupakan kamu

Yang sememang tak pernah perduli ke aku

Aku terus membangun pondasi kegembiraan

Sampai nanti menjadi istana kebahagiaan

Meski aku huni bukan bersama kamu.


Dan andai suatu masa, kita di jumpa lagi

Mungkin engkau akan tau, seberapa gigih aku berjuang dahulu

Perjuanganku yang tak kau nilai, dan tak kau harga

Dan mungkin akan muncul sebersit sesal di hatimu

Dan kamu bergumam lirih, kenapa dulu aku tinggalkan

Demi seseorang yang tak mau membersamaiku.


Kini, kita tak lagi pernah sua

Hanya doa yang bisa aku terbangkan

Semoga senantiasa kamu berbahagia bersama dia

Seorang yang kamu perjuangkan

Dengan iklhas meninggalkan aku.


                                                                  Sukoharjo_UnderGround


style="text-align: left;">

MENAGIH JANJI LAMA


Anwar Pk


Pada purnama yang telah retak

Suaranya masih terus gemeratak

Hilang segenggam janji, pada bibir telah pasi

Musnah harap, pada rintik yang berderap

Hilang bersama angin lalu.


Waktu telah lama berputar, kau tak lagi ada kabar

Terbang dan tak pulang, aku kebinggungan

Pada siapa kan kubawa rindu yang kian membara?!

Andai saja aku tau, di mana singgahmu

Aku akan menemuimu

Namun, engkau pergi tak tinggalkan pesan

Apa lagi berpamitan, ah sudahlah

Karena kamu tak mau tau, mungkin kamu pikir di permainkan rindu itu mengembirakan

Aku yang setengah nafas merinduimu

Dan kamu abaikan itu.


Kemarin engkau datang, setelah lama menghilang

Kamu kembali menagih janji lama, yang dulu pernah aku ukir

Kamu menagih kesetiaanku, yang katamu kini di mana janjiku

Ah, selama ini kamu kemana saja, kataku

Kamu dimana, di saat aku membutuhkan kamu?

Kamu bersama siapa, di kala aku merinduimu?

Kamu sedang apa, di saat aku perlu dukunganmu?

Kamu pergi sesuka hatimu, dan datang semaumu

Maaf, janji setiaku telah di ambil orang

Sebab lama kamu telah menghilang

Dan maaf, aku tak bisa bersamamu untuk kedua kalinya

Cukup sekali saja, kejelekanmu menganiaya rasaku.


                                    Sukoharjo_UnderGround

                                               11-Desember-2020



PUISI DI BERANDAKU


Anwar Pk


Di semilir angin lalu, engaku adalah puisi-puisiku

Di saat kelopak mataku terbuka, engkau pertama yang ku baca

Di kala mentari mulai redup, engkau yang selalu aku tulis

Dan ketika malam telah membutakan matanya

Engkau yang selalu membuat mataku terjaga.


Aku tak pernah mengerti

Kenapa tentangmu yang selalu ada

Di tiap pergantian detik waktu, menuju menit, dan meniti jam yang berganti

Aku tak bisa memahami.


Di semilir angin lalu, aku begitu riang dalam dendang

Ku coba merangkai bait-bait indah

Ku coba mencipta nada, dalam dawai asmara

Yang senantiasa tentang kamu seorang

Hari berganti, waktu berlalu, aku selalu rindu

Pada engkau puisi-puisiku.


Di semilir angin lalu, aku tak pernah mengira

Bahwa engkau adalah bom waktu

Ternyata aku memuliskan butir-butir mesiu

Aku mengisahkan tentang ledakan-ledakan

Yang tak pernah aku pikirkan di semilir angin lalu

Dan kini aku hancur, berceceran karena kamu telah meledak

Aku terberai, membusuk di kerumuni kumpulan lalat, di koyak cacing-cacing kelaparan.


Di semilir angin kini, aku tak bisa menulis puisi-puisi seperti di angin lalu

Sebab, buku-buku yang dulu ku sediakan telah hancur dalam ledakanmu

Dan kini aku hilang terboyong angin lalu

Yang kamu tak akan pernah tau, di mana rimbaku

Dan engkau tak perlu lagi mencari puisi di berandaku

Sebab di situ tak ada lagi kamu, sebagai puisi-puisiku

Karena ledakanmu porandakan berandaku

Yang dulu tempat favoritku menuliskan tentang kamu dan aku.


                                      Sukoharjo_UnderGround

                                Jum'at 11-Desember-2020

Himpunan puisi cinta

  LUKA CINTA DARI PENGHIANATAN Yasmin.A Ketika ku coba tuk memahami arti cinta sebenarnya Kenapa hanya lirih luka yang kudapat? Kini kucoba ...